![]() |
Funbike XVII Tapus Meriahkan Hut-RI Di Pasaman - |
Kegiatan ini disponsor oleh Bank BRI
Cabang Lubuksikaping bersama Kodim 0305 Pasaman dan dilepas secara resmi oleh
Bupati Pasaman Benny Utama, kegiatan ini didominasi oleh rmaja dan anak-anak
bertujuan meraih hadiah utama sepeda motor metic Suzuki Nex yang dipersembahkan
oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Lubuk Sikaping, selain hadiah utama,
ada dua unit kulkas, dvd, dan puluhan hadiah lainnya.
Kegiatan Funbike ini ikut serta Bupati
Pasaman Benny Utama, Ketua DPRD Yasri, Ketua TP-PKK Ny. Susi Benny Utama,
Dandim Letkol Inf NBS Situmeang beserta anggotanya, Kacab BRI Rahadi Kristiono,
anggota DPRD Adri Umar, dan M. Mardinal.
Bupati Pasaman Benny Utama dalam
sambutannya, menyampaikan kegiatan ini diadakan dalam rangka memperingati hari
kemerdekaan bangsa kita ke 69, “ saya mengucapkan penghargaan yang setinggi
tingginya kepada seluruh masyarakat, pemuda dan pemudi Tapus yangmemperkasai
kegiatan Funbike ini dan diharapkan kepada peserta Funbike dengan tertib sampai
kefinish di Rimbo Panti, ini yang perlu kita ingat bersama, funbike bukan TdS
yang harus berbalap-balapan. Funbike sepeda ria dengan gaya bersantai. Karena itu,
peserta yang kebanyakan anak-anak diharap untuk berhati-hati. Jangan
tergesa-gesa yang dapat menyebabkan kecelakaan”ungkapnya.
kegiatan ini adalah pawai yang diikuti
oleh seluruh masyarakat Padang Gelugur dan Panti, umumnya masyarakat yang
bermukim di pinggir jalan raya Panti- Rao. Rombongan funbike dan pawai memadati
arus lalu lintas, untuk memperlancar laju funbike, kendaraan umum yang datang
dari arah Rao (utara) dan Lubuk Sikaping (selatan) harus mengantri sementara.
Yang lebih menggembirakan, funbike yang
dipadukan dengan pawai itu, diwarnai goyangan pria berpakaian wanita, ada
seperti nenek, pengantin, dan ibu hamil. Kesempatan emas itu, dimanfaatkan oleh
muda-mudi untuk berboncengan. Becak motor pun ikut memadati jalan dengan
speaker mendebu-debu di jalanan.Momen ini dimanfaatkan orang tua untuk mengajak
anaknya jalan-jalan sore.
Salah satu peserta, menggunakan kostum
nenek tua, Fachridil (16) menyebutkan, penyamaran dalam pawai ini dimaknai
dengan perjuangan masyarakat di daerah ini, yang dulunya menyamar dalam
melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda dan Jepang….(Suwardi-Humas).
Posting Komentar