Ia mengatakan, SLPTT itu diperuntukkan bagi 40 unit kelompok tani (keltan) yang tersebar di Pasaman Barat. Mulai dari Kecamatan Pasaman, Kecamatan Talamau Kecamatan Kinali, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kecamatan Sasak dan Kecamatan Lembah Melintang.
"Saat ini Pasaman Barat mempunyai luas tanam jagung mencapai 44.000 hektare dengan hasil 6,8 ton per hektare dalam sekali panen," ujarnya.
Ia menyebutkan tanaman jagung merupakan salah satu tanaman andalan Pasaman Barat dan menjadi penyuplai terbesar di Sumbar.
"Kita akan terus berbenah dan kami mengharapkan petani bisa meningkatkan hasil panennya sehingga harga bisa stabil," ujar dia.
Tanaman jagung di Pasaman Barat mulai berkembang lima tahun terakhir sejak 2006. Saat ini 70 persen jagung di pasaran berasal dari Pasaman Barat.
Munculnya minat petani untuk bertanam jagung selain karena lahan subur juga dalam pengolahannya sangat efesien tanpa olah tanah, harga jagung terjamin dan pasar jagung sangat terbuka.
Sentra jagung yang ada di Pasaman Barat ada di Kecamatan Kinali, Kecamatan Luhak Nanduo, Kecamatan Pasaman, Kecamatan Sasak, Kecamatan Ranah Batahan dan Kecamatan Parit Koto Balingka.
"Kita akan terus memberikan semangat bagi petani sehingga hasil yang diperoleh dapat meningkat dan berkualitas. Salah satunya adalah dengan menggunakan bibit unggil," katanya. (*/WIJ)
Berita Pasaman Barat - ANTARA Sumbar
Posting Komentar