"Hal ini dimaksudkan untuk menginformasikan kepada masyarakat termasuk aparatur pemerintahan bahwa program pembangunan yang tengah dilaksanakan saat ini didukung sepenuhnya oleh PKK serta pemerintah," katanya dalam pembukaan kegiatan tersebut di Kabupaten Pasaman.
Ia menambahkan, Indonesia dulu pernah sukses dalam pelaksanaan program KB, dimana diakui oleh dunia internasional, sehingga banyak negara lain yang belajar serta mencontoh program yang dilaksanakan negara ini. Hal itu perlu dibangkitkan lagi, dimana ujung tombak program KB tersebut ada di PKK dan juga posyandu.
Sebab itu, menurutnya kemunduran program KB dalam 10 tahun terakhir, yang berdampak pada pertumbuhan angka kelahiran serta jumlah penduduk, baik secara nasional maupun provinsi, perlu kembali ditekan dengan program yang telah ada selama ini, dengan peran yang lebih besar PKK dan juga posyandu.
Program PKK-KB yang dicanangkan di daerah setempat mulai Oktober sampai Desember 2014 tersebut, difokuskan untuk upa peningkatan partisipasi keluarga dan masyarakat, terutama dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, dalam meningkatkan pelayanan KB, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), kesehatan lingkungan, dan meningkatkan aktifitas posyandu, sebagai sarana kesehatan terpadu yang paling dekat dengan warga.
Ia menilai program KB hendaknya perhatian difokuskan pada keluarga yang secara demografi dan ekonomi masih tertinggal, terpencil, dan di perbatasan, terutama daerah yang pencapaian peserta KB-nya masih rendah dan angka kematian ibu serta bayi masih tinggi.
"Program KB buka membatasi angka kelahiran, tapi pengaturan kelahiran, yang memberikan kesempatan pada keluarga dalam mengatur kebutuhan lainnya, untuk mencapai kesejahteraan, serta kesehatan ibu dan anak," jelasnya.
Benny menambahkan, sebab itu kesatauan program PKK dan KB itu perklu dibangkitkan, demi kesehatan ibu dan anak, serta kesejahteraan masyarakat. (*/eko)
Berita Pasaman - ANTARA Sumbar
Posting Komentar