"SLPTT merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kelembagaan petani sehingga kualitas sumber daya manusia meningkat,"ujarnya.
Ia mengatakan saat ini luas tanam jagung di Pasaman Barat lebih 44.000 hektare. Dengan hasil 6,8 ton per hektare sekali tanam.
"Kita akan terus berupaya meningkatkan hasil tanam jagung, salah satunya adalah dengan SLPTT. Melalui sekolah lapangan ini kemampuan petani akan semakin meningkat," katanya.
Ia menyebutkan sekolah lapangan yang dilakukan juga bekerja sama dengan badan penyuluh dan pihak terkait lainnya.
Kawasan pengembangan jagung yang dikembangkan adalah Kecamatan Pasaman, Kecamatan Talamau, Kecamatan Kinali, Kecamatan Luhak nan Duo, Kecamatan Sasak dan Kecamatan Lembah Melintang.
"Saat ini 70 persen jagung yang beredar di Sumbar berasal dari Pasaman Barat. Kita akan terus meningkatkan produksi dan kualitas jagung yang dihasilkan,"sebutnya.
Pihaknya juga mengajak petani jagung di Pasaman Barat hati-hati memilih bibit karena sangat berpengaruh pada kualitas dan kuantitas jagung yang dihasilkan.
"Selain memperhatikan bibit juga petani harus bisa berinofasi membuat nilai tambah jagung. Tidak hanya jagung pipilan juga berbadai kue dari jagung bisa dibuat," katanya. (*/sun)
Berita Pasaman Barat - ANTARA Sumbar
Posting Komentar