"Saya melihat pembangunan rumah gadang sembilan ruang, beserta rangkiang (tempat penyimpanan padi) di depan rumah adat tersebut, perlu dibangun di kawasan taman hutan kota tersebut, agar daerah itu menjadi salah satu tujuan wisata," katanya.
Ia menambahkan bahwa Pasaman merupakan salah satu dari 19 kabupaten dan kota yang ada di Sumbar, dimana lebih 80 persen warganya adalah keturunan Minangkabau, sementara rumah adatnya di daerah itu sudah hampir tidak ada.
Taman hutan kota yang terletak di Jorong Batuang Baririk, Nagari Tanjuang Baringin, Kecamatan Lubuk Sikaping, terus dikembangkan oleh dinas terkait sebagai sarana untuk kegiatan masyarakat.
Sejumlah perbaikan terus dilakukan, salah satunya dengan dilakukannya pemasangan jaringan internet wifi untuk membuka kesempatan masyarakat mengakses informasi. Selain itu juga ada pembangunan sarana olahraga dan lainnya.
Dinas PU menilai bahwa taman hutan kota tersebut, akan lebih lengkap jika dibangun rumah adat asli Minangkabau, di kawasan itu, dan kemudian dipergunakan untuk kegiatan, baik pemerintah maupun terkait adat.
Taman hutan kota di daerah itu, kata Aprialdi, juga terus dikembangkan, karena luas kawasan tersebut lebih kurang mencapai empat hektare. Perluasan masih terus dilakukan guna menunjang kegiatan yang dapat dipusatkan di lokasi itu.
"Kegiatan dan pengembangan yang terus kita lakukan tersebut merupakan program untuk menjadikan daerah ini sebagai kota pendidikan, kota kesehatan dan kota yang nyaman bagi warganya," katanya. (*/sun)
Berita Pasaman - ANTARA Sumbar
Posting Komentar